Jamu Tradisional Indonesia dan Manfaatnya
Bagi masyarakat Indonesia, racikan jamu tradisional merupakan salah satu warisan budaya yang tak ternilai harganya. Jika awalnya jamu tradisional hanya dijadikan sebagai ramuan obat, kini jamu tradisional banyak digunakan untuk meningkatkan stamina, melangsingkan dan menjadi minuman sehari-hari yang bermanfaat bagi tubuh maupun kecantikan.
Jamu merupakan obat yang bahan bakunya berasal dari tumbuhan, baik yang berupa buah, bunga, daun, tangkai, akar, maupun kulit. Diperkirakan terdapat 150 jenis tumbuhan yang sudah sering digunakan sebagai bahan baku jamu.
Minuman tradisional ini disukai masyarakat dari kalangan bawah hingga masyarakat kelas menengah ke atas. Para konsumen pun memiliki alasan tersendiri hingga akhirnya mereka memilih jamu tradisional sebagai minuman favoritnya, salah satunya karena selain rasanya yang lezat, minuman tersebut memberikan banyak manfaat bagi kesehatan para konsumen. Bahkan minuman tradisional ini aman dikonsumsi anak-anak, remaja, orang tua hingga lanjut usia.
Apa saja jamu yang banyak disukai masyarakat dan apa saja manfaatnya, simak yang berikut :
Beras kencur
Sesuai namanya, jamu ini terbuat dari bahan utama yiatu beras dan kencur. Manfaatnya selain menyegarkan, kandungan yang ada di dalamnya memiliki senyawa yang bermanfaat, seperti minyak atsiri, zat ini berfungsi sebagai zat analgesic, yaitu zat yang memiliki kemampuan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri, menghilangkan capek, pegal-pegal, batuk, radang lambung, sariawan, keracunan makanan, perut kembung. Tak hanya itu saja, beras kencur juga bermanfaat untuk menambah tenaga karena memiliki sifat stimultan.
Kunyit asem
Jamu kunyit asem bahannya terdiri dari rimpang kunyit atau kunir dan asam jawa matang yang direbus dengan takaran yang seimbang. Biasanya diberi rasa manis dengan campuran gula Jawa atau gula batu. Khasiatnya selain sebagai minuman penyegar, juga dipercaya mampu meringankan nyeri haid serta nyeri perut lainnya. Bagi kebanyakan wanita, kunyit asem dimanfaatkan sebagai jamu pelangsing. Jamu ini diyakini dapat menghaluskan kulit serta membuat wangi tubuh menjadi segar. Namun yang perlu diperhatikan adalah, wanita hamil dilarang sering mengkonsumsi minuman ini, karena berbahaya bagi perkembangan bayi dalam kandungan.
Kunci suruh (daun sirih)
Bahan baku jamu ini sesuai dengan namanya, yaitu rimpang kunci dan daun sirih. Biasanya selalu ditambahkan buah asam yang masak.Jamu kunci suruh dimanfaatkan oleh wanita, terutama ibu-ibu untuk mengobati keluhan keputihan (fluor albus). Sedangkan manfaat lain yaitu untuk merapatkan bagian intim wanita (vagina), menghilangkan bau badan, mengecilkan rahim dan perut, serta dikatakan dapat menguatkan gigi.
Temulawak
Jamu jenis ini baik diminum oleh penderita penyakit hati (hepatitis) karena memiliki efek hepatoprotektor, yaitu efek untuk mencegah penyakit hati. Temulawak juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan kolesterol maupun menghilangkan pegal linu pada tubuh.
Sambiloto
Biasa disebut sebagai jamu pahitan. Seperti namanya, jamu ini terbuat dari daun sambiloto. Khasiat jamu yang rasanya sangat pahit ini adalah dapat mengatasi kencing manis, membersihkan darah kotor yang bisa menyebabkan penyakit kulit (gatal-gatal atau jerawat). Selain itu sambiloto juga mampu menurunkan kolesterol dan menghilangkan bau badan.
Sinom
Jamu yang satu ini murni menggunakan bahan daun sinom (daun asam Jawa). Biasanya jamu ini berbahan kunyit asam dan ditambahkan daun sinom. Khasiatnya sama seperti jamu kunyit asam, yaitu bisa menyegarkan badan, mengindari sariawan dan panas dalam.
Cabe puyeng
Jamu ini biasanya disebut juga sebagai jamu pegal linu, karena khasiatnya yang paling umum adalah untuk mengatasi rasa pegal linu pada tubuh. Khasiat lain adalah mengatasi kesemutan dan menyembuhkan demam.
Gepyokan
Gepyokan berasalah dari istilah Jawa (digepyok atau dipukul-pukulkan). Jamu ini terbuat dari berbagai jenis bahan yang digepyokan atau dipukul-pukul hingga hancur dan menjadi satu. bahan-bahannya bisa terdiri dari kunyit, kencur, temulawak, lengkuas dan jahe.
Sumber: http://www.kabarinews.com/article.cfm?articleID=38142
0 komentar:
Posting Komentar